Claire Summers (Anne Hathaway) adalah seorang psikiater yang ditugaskan untuk membantu 5 orang korban selamat dari sebuah kecelakaan pesawat terbang. Claire harus berusaha membantu kelima orang ini melewati masa-masa traumatis dalam hidup mereka.
Saat mereka mulai terapi kelompok ini, Claire mendapati beberapa hal yang janggal. Misalnya saja kelima orang ini tak pernah mencapai kata sepakat apakah pesawat meledak sebelum jatuh atau sebaliknya. Pihak perusahaan penerbangan sendiri menyatakan bahwa tidak pernah ada ledakan yang terjadi sebelum pesawat jatuh.
Dalam masa terapi itu, Claire kemudian semakin akrab dengan Eric (Patrick Wilson), satu dari 5 orang orang korban kecelakaan yang paling tertutup. Saat kedekatan ini mulai menjurus ke arah asmara, satu per satu korban kecelakaan itu mulai menghilang tanpa sebab. Claire mengira Eric ada sangkut pautnya dengan hilangnya orang-orang ini namun Claire tak punya cukup bukti. Selain itu masih ada misteri lain yang belum bisa ia jawab.
Orang film punya sebuah pola yang bisa diprediksikan. Misalnya saja mereka biasanya tak melakukan promosi besar-besaran bila sebuah film sudah diprediksikan akan gagal di pasaran. Dan itu juga yang terjadi dengan film hasil arahan sutradara Rodrigo Garcia ini. Ada beberapa celah yang membuat film ini gagal jadi sebuah thriller yang sanggup membuat penonton duduk manis hingga film berakhir dan merasa puas dengan tontonan yang disuguhkan.
Salah satu penyebabnya adalah plot yang kurang meyakinkan sehingga di titik tertentu akan sedikit mengusik logika penonton. Misalnya saja bagaimana mungkin perusahaan penerbangan bisa lolos dari penyelidikan pihak berwenang dan seorang psikiater muda bisa ikut campur dalam penyelidikan ini. Atau suatu kebetulan yang agak mustahil jika kelima survivor kebetulan tinggal di lokasi yang berdekatan. Sebenarnya cukup sepele tapi cukup mengganggu juga.
Cukup banyaknya karakter yang terlibat dalam jalinan cerita juga pada akhirnya menambah rumit alur dan kadang membuat penokohan jadi terasa kurang solid. Sementara dari sisi akting, para pemerannya juga tak terlalu mengagumkan walau tak bisa dibilang buruk juga. Yang jelas titik tumpu kesalahan adalah pada penuangan ide awal menjadi sebuah cerita yang cukup kredibel. Beda rasanya saat melihat SIXTH SENSE dengan PASSENGERS ini. Yang pertama terasa lebih solid meski keduanya menggunakan trik twisted ending ala sutradara M Night Shyamalan.
sumber : kapanlagi.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar